SAMARINDA – Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri
Agama (Menag) Suryadharma Ali tadi malam memutuskan bahwa 1 Ramadan atau
awal berpuasa jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013. Hal ini berdasarkan
pemantauan hilal di 33 daerah di Indonesia dimana bulan belum terlihat.
“Berdasarkan keputusan sidang Isbat, maka diputuskan 1 Ramadan jatuh
pada hari Rabu 10 Juli 2013,” ucap Menag dalam sidang yang turut
dihadiri oleh ormas-ormas Islam tersebut di Jakarta.
Sementara pengamatan hilal di Samarinda dan Balikpapan hasilnya bulan
juga tidak terlihat. Di Balikpapan, petugas dari BMKG Balikpapan
bersama Kantor Kementerian Agama Balikpapan dan ormas, melakukan
pengamatan hilal atau rukyatul hilal di Gunung Dubbs mulai pukul 17.00.
“Sampai dengan pukul 19.15, hilal tidak terlihat,” ucap Eko, salah satu petugas dari BMKG Balikpapan.
Sementara Kanwil Kemenag Kaltim dan Samarinda juga telah melakukan
rukyatul hilal untuk menentukan awal 1 Ramadan. Menara 99 Asmaul Husna
Masjid Islamic Center Jalan Slamet Riyadi Samarinda, dijadikan titik
lokasi melihat Hilal di Kaltim. kemudian berdasarkan hasil pantauan,
hilal masih belum terlihat kemarin.
Melalui Kepala Kanwil Depag Kaltim, Kusasi menerangkan kepada Koran
kaltim. kemarin, atas instruksi kementrian agama, setiap daerah diminta
melakukan rukyatul hilal dan tercatat sebanyak 90 titik lokasi di
Indonesia secara serentak melakukan hal tersebut. adapun yang ahdir pada
rukyatul hilal di menara tersebut diantaranya, Kanwil Depag Kaltim,
Kanwil Depag Samarinda, Majelis Ulama Indonesia, BMKG, Pengadilan Tinggi
dan Pengadilan Agama.
“Hari ini secara rasional, kemungkinan besar tidak mungkin melihat
hilal (bulan) karena ketinggian bulan masih berada dibawah ufuk, masih
minus. Sementara sesuai dengan kesepakatan negara-negara Asia, seperti
Indonesia, Malaysia, Brunei dan singapur titik bulan dapat dilihat
paling tidak dua derajat diatas ufuknya. Sementara hari ini masih
dibawah, atau minus. Kemungkinan besar besok baru melewatinya dan
terlihat,” bebernya.
Ditambahkannya, apapun hasilnya, hari ini sesuai dengan instruksi
akan dilaporkan langsung kepusat. Sebagai bahan pemerintah melakukan
sidang Itsbat, untuk menentukan awal ramadhan. Kemungkinan besar puasa
akan dilaksanakan pada Rabu (10/7) mendatang.
“Apapun keputusannya kita serahkan ke pemerintah yang memutuskan,
yang jelas Kanwil Depag Kaltim maupun Kota telah meakukan Rukyatul hilal
sesuai dengan Instruksi dan melaporkannya. Kalau seandainya besok ada
yang berpuasa, harus kita hargai perbedaan tersebut. karena cara
menghitung sudah berbeda, satu menggunakan hisab, yang satu menggunakan
Rukhiyat.Perbedaan itu selalu ada, tapi dimohonkan jangan samapai
memperuncing. Yang merasa yakin silahkan berpuasa. Tetap kita harus
menjaga persatuan dan saling menghormati,” harapnya.
Terpisah, dikonfirmasi kepada kepala BMKG juga membenarkan hal
tersebut. berdasarkan perhitungannya Tinggil Hilal masih dibawah ufuk,
dan diperkirakan besok (-hari ini) pada saat matahari tenggelam
ketinggian hilal mencapai 9 derajat diatas ufuk. Namun secara umum,
hasil data BMKG tidak jauh berbeda dengan Kanwil Depag Kaltim dan Kota.
“Untuk sebagian wilayah indonesia bagian barat kemungkinan
ketinggiannya telah lewat dari ufuk, hanya sekkedar mengingatkan adanya
fenomena Merkurius dekat dengan bulan pada saat ini. Harus teliti
membedakan apakah bulan dan planet sat rukyatul,” tandasnya. (fac413/korankaltim)
0 komentar: