Selasa, 09 Juli 2013

Hilal Tidak Berhasil Dirukyah di Balikpapan dan Samarinda

SAMARINDA – Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali tadi malam memutuskan bahwa 1 Ramadan atau awal berpuasa jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013. Hal ini berdasarkan pemantauan hilal di 33 daerah di Indonesia dimana bulan belum terlihat.

“Berdasarkan keputusan sidang Isbat, maka diputuskan 1 Ramadan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013,” ucap Menag dalam sidang yang turut dihadiri oleh ormas-ormas Islam tersebut di Jakarta.

Sementara pengamatan hilal di Samarinda dan Balikpapan hasilnya bulan juga tidak terlihat. Di Balikpapan, petugas dari BMKG Balikpapan bersama Kantor Kementerian Agama Balikpapan dan ormas, melakukan pengamatan hilal atau rukyatul hilal di Gunung Dubbs mulai pukul 17.00.

“Sampai dengan pukul 19.15, hilal tidak terlihat,” ucap Eko, salah satu petugas dari BMKG Balikpapan.

Sementara Kanwil Kemenag Kaltim dan Samarinda juga telah melakukan rukyatul hilal untuk menentukan awal 1 Ramadan. Menara 99 Asmaul Husna Masjid Islamic Center Jalan Slamet Riyadi Samarinda, dijadikan titik lokasi melihat Hilal di Kaltim. kemudian berdasarkan hasil pantauan, hilal masih belum terlihat kemarin.

Melalui Kepala Kanwil Depag Kaltim, Kusasi menerangkan kepada Koran kaltim. kemarin, atas instruksi kementrian agama, setiap daerah diminta melakukan rukyatul hilal dan tercatat sebanyak 90 titik lokasi di Indonesia secara serentak melakukan hal tersebut. adapun yang ahdir pada rukyatul hilal di menara tersebut diantaranya, Kanwil Depag Kaltim, Kanwil Depag Samarinda, Majelis Ulama Indonesia, BMKG, Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Agama.

“Hari ini secara rasional, kemungkinan besar tidak mungkin melihat hilal (bulan) karena ketinggian bulan masih berada dibawah ufuk, masih minus. Sementara sesuai dengan kesepakatan negara-negara Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan singapur titik bulan dapat dilihat paling tidak dua derajat diatas ufuknya. Sementara hari ini masih dibawah, atau minus. Kemungkinan besar besok baru melewatinya dan terlihat,” bebernya.

Ditambahkannya, apapun hasilnya, hari ini sesuai dengan instruksi akan dilaporkan langsung kepusat.  Sebagai bahan pemerintah melakukan sidang Itsbat, untuk menentukan awal ramadhan. Kemungkinan besar puasa akan dilaksanakan pada Rabu (10/7) mendatang.

“Apapun keputusannya kita  serahkan ke pemerintah yang memutuskan, yang jelas Kanwil Depag Kaltim maupun Kota telah meakukan Rukyatul hilal sesuai dengan Instruksi dan melaporkannya. Kalau seandainya besok ada yang berpuasa, harus kita hargai perbedaan tersebut. karena cara menghitung sudah berbeda, satu menggunakan hisab, yang satu menggunakan Rukhiyat.Perbedaan itu selalu ada, tapi dimohonkan jangan samapai memperuncing. Yang merasa yakin silahkan berpuasa. Tetap kita harus menjaga persatuan dan saling menghormati,” harapnya.

Terpisah, dikonfirmasi kepada kepala BMKG juga membenarkan hal tersebut. berdasarkan perhitungannya Tinggil Hilal masih dibawah ufuk, dan diperkirakan besok (-hari ini) pada saat matahari tenggelam ketinggian hilal mencapai 9 derajat diatas ufuk. Namun secara umum, hasil data BMKG tidak jauh berbeda dengan Kanwil Depag Kaltim dan Kota.

“Untuk sebagian wilayah indonesia bagian barat kemungkinan ketinggiannya telah lewat dari ufuk, hanya sekkedar mengingatkan adanya fenomena Merkurius dekat dengan bulan pada saat ini. Harus teliti membedakan apakah bulan dan planet sat rukyatul,” tandasnya. (fac413/korankaltim)

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: