BALIKPAPAN — Tidak terasa bulan mulia, bulan Ramadan
1434 H sudah tinggal menghitung hari, dan untuk menyatukan menyatukan
persepsi dakwah di bulan Ramadan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota
Balikpapan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan lembaga dakwah,
ormas Islam dan pondok pesantren bertempat di lantai 3 gedung Bank
Indonesia Balikpapan.
Kegiatan yang dipimpin oleh Drs H Muhammad Idris S, Ketua MUI Komisi
Dakwah, Ukhuwah Islamiyah dan Pembinaan Ummat Islam, menyampaikan kepada
seluruh peserta rakor agar menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan
Tarbiyah untuk menggapai rahmat, magfirah dan pembebasan siksa api
neraka.
“Kami mengharapkan bulan Ramadan menjadi bulan meningkatkan pemahaman
dan pengamalan agama islam di balikpapan sebagai kota Madiantul Iman,
menjaga kondusifitas Kota Balikpapan dan keteguhan pendirian terhadap
keimanan dan keyakinan dalam menjalankan ajaran agama Islam,” ujar
Idris.
Seluruh masjid dan musala di Balikpapan diharapkan melakukan
pengecatan, kebersihan lingkungan, pemasangan umbul-umbul sebagai tanda
kegembiraan menyambut bulan suci Ramadan 1434 H / 2013 M. “Juga himbauan
kepada kaum muslimin untuk memakmurkan masjid, langgar dan mushalla
menghidupkan bacaan Alquran dan Al hadits melalui shalat berjamaah,
tarawih, tahajjud dan witir, ceramah agama, kultum, tadarrus dan belajar
Alquran dengan menggunakan pengeras suara tidak melebihi pukul 22.00
Wita,” harapnya.
Dirinya meminta kaum muslimin Balikpapan untuk mengantisipasi
kedatangan pengemis/gepeng dari luar daerah secara terorganisir,
menyebarnya praktek kemungkaran baik secara terselubung apalagi secara
terang-terangan. Juga kepada para muslimah dan perempuan agar mengurangi
kegiatan olahraga dan luar rumah dengan pakaian terbuka atau seksi yang
dapat menimbulkan syahwat di siang hari.
Idris juga mengharapkan kepada para penjual makanan dan minuman untuk
tidak berjualan secara demonstratif di bulan Ramadan, untuk menghormati
mereka yang menjalani ibadah puasa, terkecuali di sore hari jelang
berbuka. “Jadikanlah bulan Ramadan sebagai bulan untuk membangun rasa
kasih sayang dalam bentuk kepedulian antara muzakki kepada mustahik
melalui sedekah, infaq sedekah shadaqah infaq, zakat mal dan zakat
fitrah secara merata di Kota Balikpapan,” ujarnya.
Selain itu, momen bulan Ramadan juga untuk mengembangkan makna
toleransi yang sebenarnya antar intern umat Islam dengan pemerintah dan
antar ummat beragama dengan saling ziarah menziarahi, saling bantu
membantu dan tolong menolong sekaligus saling maaf memaafkan demi
keutuhan dan kondusifitas masyarakat Kota Balikpapan.
Dalam rakor tersebut MUI Balikpapan juga meminta kepada Pemkot
Balikpapan dan Pemprov Kaltim untuk menganggarkan dana untuk pembangunan
Balikpapan Islamic Center (BIC) melalui persetujuan anggota DPRD dalam
anggaran belanja perubahan tahun 2013.(*han)
Sumber: Balikpapanpos
Sumber: Balikpapanpos
0 komentar: