Saat memberi kuliah tujuh menit (kultum) dalam sholat taraweh di Islamic Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 19 Mei 2018, Wakil Ketua MPR Mahyudin mendoakan agar Balikpapan aman. Doa ini penting, sebab diakui, di beberapa kota telah terjadi terorisme.
Menurut Mahyudin, ada ideologi yang mendompleng Islam untuk melakukan tindak kekerasan. “Islam adalah agama rahmatan nilalamin,” ujarnya. Dikatakan, umat Islam tidak pernah melakukan kekerasan atau pembunuhan. Pria asal Kalimantan Timur itu memberi contoh pembunuhan yang dilakukan Hitler dan genosida di Bosnia dan Rohingya, dilakukan bukan oleh umat Islam. “Umat Islam malah sering menjadi korban,” ucapnya.
Untuk menjaga agar kejadian kemanusiaan tak terulang, MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar. “Saya keliling Indonesia untuk menyampaikan Empat Pilar,” ujarnya. “Empat Pilar intinya adalah menjaga persatuan bangsa,” katanya. Disampaikan, di Indonesia banyak agama. Sebagai negara Pancasila, semua yang tinggal di Indonesia wajib beragama. “Yang tak beragama tak boleh tinggal di Indonesia,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahyudin berharap agar semua pihak berhati-hati dalam bertindak. “Jangan suka menyebar hoax. Yang aneh-aneh jangan di-copy paste kemudian di-share,” ujarnya.
Lebih lanjut dalam pesannya, Mahyudin berharap agar umat Islam menigkatkan amalan selama bulan puasa. Dirinya senang melihat selama bulan puasa, umat Islam rajin beribadah seperti sholat taraweh, membaca Al Qur’an dan berinfaq. “Bulan puasa bulan penuh berkah dan ampunan,” katanya.
Mahyuding berharap agar meningkatnya ibadah itu dipertahankan hingga selepas puasa. “Puasa adalah bulan untuk melatih diri. Beruntunglah orang yang selepas puasa menjadi orang yang lebih baik,” ujarnya di depan ratusan jamaah masjid Islamic Center itu. (*/ANTARA)
0 komentar: