BALIKPAPAN - Bulan suci Ramadan 1434 Hijriyah tinggal
hitungan hari saja. Menyambut bulan penuh berkah itu, Pemkot Balikpapan
sudah menyiapkan 19 titik pasar Ramadan untuk membantu masyarakat
Balikpapan memenuhi kebutuhan sepanjang bulan puasa.
Kepala Dinas Pasar Drs H Arbain Side MM mengatakan, 19 titik pasar
Ramadan itu letaknya tersebar di seluruh wilayah Kecamatan di
Balikpapan. "Tahun ini kami sediakan 19 titik, atau meningkatkan dari
jumlah pasar pada tahun 2012 lalu sebanyak 16 titik saja," ujar Arbain
Side menjawab Balikpapan Pos, Senin (1/7).
Menurut Arbain, jumlah tersebut menunjukkan grafik peningkatan jika
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2011 Pemkot
hanya menyediakan 9 titik pasar Ramadan, kemudian pada tahun 2012
tersedia 16 pasar Ramadan.
Mengenai rencana 19 titik tersebut, Dinas Pasar akan segera
menyampaikan ke wali kota untuk selanjutnya dikeluarkan surat keputusan
(SK)-nya. Untuk pengelolaannya, Pemkot tetap akan bekerja sama dengan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di masing-masing kelurahan untuk
mengakomodir penarikan retribusi lapak pasar yang dialokasikan untuk
keperluan kebersihan dan keamanan sepanjang bulan Ramadan.
"Soal retribusi, kesepakatannya akan diambil dengan pedagang. Untuk
saat ini, belum dibahas karena Dinas Pasar hanya sebagai penerima
koordinasi sedangkan LPM yang mengkoordinir nantinya," lanjut mantan
sekretaris Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Balikpapan
ini.
Lanjutnya, meningkatnya jumlah pasar Ramadhan tahun ini diharapkan
menjadi peluang bisnis makanan dan minuman bagi warga sekitar lokasi
pasar. Meski telah memastikan rencana 19 titik tersebut, Pemkot akan
memulai pembangunan pasar Ramadhan tersebut segera. "Kita perkirakan
dalam Minggu ini sudah rampung semuanya.
Yang jelas, sebelum bulan puasa lah," ungkap mantan Kabid Pengawasan
Dinas Tata Kota dan Pemukiman (DTKP) ini. Selain pembangunan pasar
Ramadan, Arbain menegaskan pihaknya bersama Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) juga akan mengontrol kenaikan
harga kebutuhan pokok jelang Ramadan imbas langsung dari kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM), 22 Juni lalu.
"Kami coba koordinasi dengan Disperindagkop dalam pengawasan ini. Kami
berharap pedagang tidak melakukan kenaikan di luar batas kewajaran,"
bebernya. Bagaimana dengan penentuanb lokasi pasar Ramadan sendiri?
Arbain menyebut bukan hanya ditempatkan di lokasi strategis dan mudah
dijangkau masyarakat.
Tetapi, juga sangat mempertimbangkan aspek arus lalu lintas. "Pemkot
tidak akan merekomendasikan lokasi yang dianggap rawan kemacetan.
Mengeni ini sudah di bahas bersama Polres dan Dishub," pungkas mantan
Camat Balikpapan Barat ini.(rus/balikpapanpos)
0 komentar: