BALIKPAPAN-Masyarakat Kota Minyak harus meningkatkan
kewaspadaan dalam bertransaksi menggunakan uang rupiah. Dalam beberapa
hari terakhir, sejumlah warga Perumnas Batu Ampar (Batam) mengaku
menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Yang membuat prihatin, uang palsu itu digunakan untuk berbelanja ke
warung-warung kecil sehingga yang menjadi korban penipuan adalah “wong
cilik”. “Warga yang melapor adanya temuan uang palsu bukan sekali ini
saja.
Dari laporan yang kami terima, ini sudah kasus keempat warga yang jadi
korban uang palsu,” ungkap Ketua FKPM Batam, Kasmadi. Saat disanggong di
kediamannya, Senin (17/12) kemarin, Kasmadi menjelaskan, modus yang
dipakai penipu adalah dengan cara berbelanja menggunakan uang palsu
pecahan Rp100 ribu ke warung-warung kecil.
“Sasaran mereka yaitu warung-warung kecil kemudian mereka berbelanja
dengan uang pecahan besar,” ujar dia. Kasmadi yang juga menjabat sebagai
ketua RT 9 Batam ini menambahkan, sudah banyak warga yang melaporkan
masalah temuan uang palsu tersebut. Penipu sepertinya memang sengaja
menjadikan pemilik warung kecil sebagai sasaran. “Warung kecil kan tidak
memiliki alat pendeteksi uang palsu,” imbuhnya.
Seiring dengan maraknya transaksi uang palsu tersebut, Kasmadi
mengimbau, warga untuk selalu teliti dalam menerima uang dari para
pembeli. “Kalau bisa sebelum memberi uang kembalian, pastikan dulu uang
yang kita terima sesuai dengan cara yang sudah ada. Yaitu melihat,
meraba dan menerawang,” terang Kasmadi.
Babinkamtibmas Batu Ampar Aiptu Suntahir juga memberikan imbauan kepada
warga untuk selalu waspada apabila ada warga asing yang datang untuk
berbelanja. “Waspadai orang yang belum kita kenal, segera laporkan jika
menemukan kasus seperti ini lagi kepada FKPM atau langsung ke
kepolisian. Agar masalah seperti ini bisa dengan cepat diatasi,”
pungkasnya.(bp-12/BALIKPAPANPOS)