MADINATULIMAN.COM - Ini peringatan serius bagi masyarakat kota Balikpapan, terutama warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Pasalnya, berdasarkan data yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Pemkot Balikpapan, jumlah kejadian kebakaran di kota minyak terus meningkat setiap tahunnya. Penyebabnya beragam, tapi yang mendominasi tetap akibat arus pendek, kompor gas yang meledak dan penggunaan lampu lilin.
Kepala BPBK, Ir Abdul Aziz AM MM melalui Kabid Penanggulangan dan Pemulihan, Ediansyah menyebutkan bahwa hingga periode Januari hingga Juni 2012 ini, sudah ada 28 kejadian. “Atau sudah hampir menyamai kejadian sepanjang tahun 2011 lalu yang mencapai 33 kejadian kebakaran. Padahal ini baru pertengah tahun, kita tidak tahu setengah tahun berikutnya seperti apa.
Walaupun kita berharap tidak ada musibah itu lagi,” ujar Ediansyah. Jika dirata-rata, lanjutnya, setiap bulan selalu mengalami kejadian. Tren musibah kebakaran ini terus bertambah, kondisi ini bisa dibandingkan dengan data dua tahun lalu. Pada tahun 2010, bencana kebakaran hanya mencapai 29 kejadian. Wajar jika masyarakat dan BPBK dituntut lebih waspada.
Ediansyah mengungkapkan, bahwa banyak faktor yang menjadikan musibah kebakaran meningkat tahun ini. “Dari kejadian yang ditemukan di TKP (tenpat kejadian perkara, Red), kebanyakan terjadi karena arus pendek listrik atau korsleting,” ungkapnya. Melihat penyebab tersebut, warga harus lebih cepat tanggap dan memperhatikan instalasi listrik di rumah mereka masing-masing. “Apakah sudah aman atau tidak,” pesannya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/7) kemarin.
Nah, menjelang bulan Ramadan ini, adalah waktu yang boleh dibilang sebagai bulan rawan kebakaran. Sebab, di bulan ini, kesibukkan masyarakat juga meningkat. Sehingga potensi melalukan kelalaian semakin tinggi dan sering menjadi awal penyebab kebakaran. Bahkan bencana kebakaran punya penyebab baru, yakni berasal dari penggunaan kompor maupun tabung gas elpiji.
Korelasinya, saat Ramadan, aktivitas di dapur juga tinggi. “Kami hanya mengimbau warga tidak lalai dan tidak mengganggap enteng awal pemicu kebakaran,” lanjutnya. Untuk saat ini, pihaknya hanya dapat membantu masyarakat dalam penanganan musibah kebakaran dengan melibatkan 240 petugas pemadam. Mereka tersebar di empat posko siap siaga, seperti di Kecamatan Selatan, Barat, Utara dan Timur.
Sementara pembangunan posko di Balikpapan Tengah tak kunjung terealisasi. Selain itu, BPBK hanya memilik 12 unit mobil pemadam. Jauh dari jumlah ideal. Untuk di Posko Selatan ada 5 mobil yang disiapkan, kemudian di Posko Utara dan Barat masing-masing 2 unit mobil pemadam kebakaran.
Sementara di Posko Timur ada 3 unit standby. “Sebenarnya pegawai BPBK untuk keseluruhan sebanyak 280 personel. Namun hanya 240 sebagai petugas operasional di lapangan,” pungkas Edhiansyah.(bp-7)
Sumber : Balikpapanpos.co.id
0 komentar: