Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Baru Balikpapan Kota. Dari hasil sidak ini, petugas MUI menemukan pekerja potong yang belum mengetahui tentang pelatihan potong ayam. Akibatnya, banyak ayam yang dipotong secara tidak sempurna, tidak sesuai ketentuan Syariat Islam.
Melalui Komisi Fatwa, MUI melakukan sidak ke Pasar Baru adalah untuk memastikan penyembelehan ayam apakah sudah sesuai dengan Syariat Islam. Sekretaris MUI Balikpapan Jailani mengatakan, hasil sidak tersebut ditemukan jika sudah ada petugas pemotong ayam yang sempurna cara pemotongannya. Hal ini karena sudah mengikuti pelatihan dari Dinas Peternakan dan MUI.
Namun masih juga ada ditemukan masyarakat yang menyediakan jasa potong ayam. Saat ditanya sudah ikut pelatihan atau tidak ada pemotong mengatakan belum pernah ikut pelatihan, bahkan ada penjagal yang tidak mengetahui adanya pelatihan memotong. Padahal, usahanya sudah berjalan hampir 2 tahun bahkan mungkin lebih dari itu.
“Untuk solusinya, petugas yang belum mendapatkan pelatihan bisa datang ke MUI atau Dinas Peternakan untuk dilatih, karena dampak dipotong tidak sempurna dinilai tidak halal, karena menjadi bangkai,” jelas Jailani. Yang memprihatinkan, pemotongan ayam tidak sesuai Syariat Islam ini sudah berjalan bertahun-tahun. MUI dan pihak terkait sesegera mungkin memberikan pelatihan yang benar agar konsumen tidak ragu-ragu. (hm/sh)
http://gerbangkaltim.com/mui-temukan-ayam-potong-tak-sempurna
Melalui Komisi Fatwa, MUI melakukan sidak ke Pasar Baru adalah untuk memastikan penyembelehan ayam apakah sudah sesuai dengan Syariat Islam. Sekretaris MUI Balikpapan Jailani mengatakan, hasil sidak tersebut ditemukan jika sudah ada petugas pemotong ayam yang sempurna cara pemotongannya. Hal ini karena sudah mengikuti pelatihan dari Dinas Peternakan dan MUI.
Namun masih juga ada ditemukan masyarakat yang menyediakan jasa potong ayam. Saat ditanya sudah ikut pelatihan atau tidak ada pemotong mengatakan belum pernah ikut pelatihan, bahkan ada penjagal yang tidak mengetahui adanya pelatihan memotong. Padahal, usahanya sudah berjalan hampir 2 tahun bahkan mungkin lebih dari itu.
“Untuk solusinya, petugas yang belum mendapatkan pelatihan bisa datang ke MUI atau Dinas Peternakan untuk dilatih, karena dampak dipotong tidak sempurna dinilai tidak halal, karena menjadi bangkai,” jelas Jailani. Yang memprihatinkan, pemotongan ayam tidak sesuai Syariat Islam ini sudah berjalan bertahun-tahun. MUI dan pihak terkait sesegera mungkin memberikan pelatihan yang benar agar konsumen tidak ragu-ragu. (hm/sh)
http://gerbangkaltim.com/mui-temukan-ayam-potong-tak-sempurna
0 komentar: