Jumat, 21 Juli 2017

Lulusan Ponpes Modern Al Muttaqien Diharapkan Jadi Cendekiawan dan Wirausahawan Muslim

BALIKPAPAN - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Mutttaqien Balikpapan merupakan lembaga pendidikan Islam yang siap mencetak cendekiawan muslim. Dalam sistem belajar mengajar, para santri tak hanya mendapatkan ilmu keagamaan tapi juga pendidikan formal seperti sekolah umum.

Lulusan ponpes diharapkan menjadi cendekiawan sekaligus wirausaha Islam, serta paham tentang kenegaraaan.

Berdiri sejak 1985, Yayasan Pendidikan Islam Al Muttaqien, 19 tahun berselang mereformasi diri menjadi Yayasan Pondok Pesantren Modern Al Muttaqien. Menurut pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Al Muttaqien KH Mohammad Anas Mochtar, perubahan tersebut dilandasi pengaruh global yang dinilai sangat rentan merusak akhlak dan perilaku anak-anak di Balikpapan.

Keberadaan pondok pesantren diharapkan bisa memberikan nilai-nilai agamis bagi kehidupan generasi muda yang dapat menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.

"Ponpes salafiyah tidak ada pendidikan umum. Kalau kami 100 persen pelajaran agama, 100 persen pelajaran umum. Kalau SMK di luar umumnya habis jam 12, maka kami menambah pelajaran agama sampai jam 4. Itu belum ditambah pengajian malam. Sehabis maghrib pengajian dan dilanjutkan mempelajari kitab kuning," ungkap Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan ini saat ditemui Tribunkaltim.co.

Menurutnya, Balikpapan tempat para pengusaha besar, makanya perlu dididik anak-anak agar kelak menjadi pengusaha yang islami dekat dengan Allah.

Ponpes Al Muttaqien berada di Jalan Letjen S Parman RT 22, Sumber Rejo, Balikpapan Tengah. Jumlah santri 650 orang. Dengan santri yang bermukim 425 orang, sementara 225 santri tidak.

Saat ini memiliki 50 pengajar di 4 jenjang pendidikan yakni, Raudhatul Athfal (RA) dengan akreditasi B, Madrasah Ibtidayah (MI) akredeitasi A, Madrasah Tsanawiyah (MTS) berakreditasi A, dan SMK yang memiliki akreditasi B.

"Ujian nasional kemarin, salah satu anak didik kami menempati rangking 6 dari 32 SMK se Kota Balikpapan," tuturnya.

Ditambahkan, yayasan ponpes yang diasuhnya saat ini membuka penerimaan wakaf, infaq, dan shaqadah untuk pengembangan pendidikan dan dakwah.

Mengingat jumlah santri yang setiap tahun semakin banyak, dibutuhkan perluasan atau pengembangan pesantren dengan lahan yang lebih luas.

"Harapan saya kalau ada dermawan yang ingin mewakafkan tanah, ponpes kami membuka peluang untuk investasi akhirat. Ponpes kami membutuhkan perluasan, karena tahun ini saja sudah membatasi penerimaan santri, mengingat daya tampung," harapnya. (*)

Kaltim Tribun  (Sabtu, 11 Juni 2016)

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: