Minggu, 07 Juli 2013

PM Turki Erdogan: Dulu Mesir Dipimpin oleh Diktator

ANKARA - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik penggulingan kekuasaan Mohamed Morsi yang berlangsung beberapa hari yang lalu. Erdogan turut mengecam intervensi militer dalam politik Mesir.

“Empat tahun yang lalu, Mesir dipimpin oleh satu partai dan itu adalah pemerintahan diktator. Mesir hidup di bawah kepemimpinan diktator itu selama 30 tahun,” ujar Erdogan, seperti dikutip CNN, Sabtu (6/7/2013).

“Melalui pemilu demokratis yang dilaksanakan tahun lalu, seorang calon presiden berhasil menang karena mengamankan 52 persen suara. Setiap politisi di dunia ini bisa berbuat kesalahan, namun kita semua tidak bisa menerima intervensi militer itu,” tegasnya.

Erdogan pun mendapat pertanyaan, apakah dirinya bersedia memberikan suaka politik pada Morsi mengingat Morsi dan Erdogan adalah politisi yang memiliki pandangan politik serupa. Kedua negarawan itu adalah politisi dari fraksi Ikhwanul Muslimin.

Meski demikian, Erdogan mengatakan bahwa dirinya tidak menerima pengajuan suaka itu. Erdogan pun mengkritisi pemerintah sementara di Mesir yang berniat mengadili Morsi dan kabinetnya.

Seperti diketahui, Erdogan yang baru-baru ini menghadapi demonstrasi besar di kalangan warga Turki, sempat menyalahkan Barat atas penumbangan Morsi dari kursi presiden. Erdogan menilai, ada praktik standar ganda yang diberlakukan Uni Eropa ketika mereka menyikapi krisis politik Mesir. Namun Erdogan memberi apresiasi pada Uni Afrika yang menangguhkan keanggotaan Mesir tepat pada saat Morsi terguling.

“Benarkah bahwa Barat itu membela demokrasi dan mengimplementasikan demokrasi di negaranya? ini adalah ujian ketulusan bagi mereka, dan mereka gagal dalam menyelesaikan ujian ini. Tidak pernah ada di dunia ini istilah ‘kudeta damai’,” ucapnya ketika berbicara di Istanbul. [mosleminfo]



SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: