JAKARTA -- Lajnah Falakiyah PBNU menyatakan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada tanggal 10 Juli 2013, tetapi itu sebatas prediksi.
"NU tetap
menggunakan metode rukyatul hilal / pengamatan hilal sebagai dasar
penentu awal Ramadhan 1434 H," ujar Ketua Lajna Falakiyah PBNU, KH A.
Ghazalie Masroeri dalam siaran persnya kepada ROL, Sabtu (6/7).
Menurut dia, hasil hisab penyerasian yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah PBNU untuk awal Ramadhan 1434 H di markas Jakarta sebagaimana dimuat dalam almanak PBNU tahun 2013 menyebutkan: Ijtima’ atau konjungsi akan terjadi pada Senin (8/7) pukul 14:15:13 WIB, tinggi hilal saat dilakukan pengamatan 0o21’45” dengan posisi miring ke selatan, hilal akan berada di ufuk selama 3 menit 16 detik.
"Sesuai dengan kriteria imkanurrukyat, maka menurut prediksi hisab NU bahwa awal Ramadhan 1434 H akan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013," tutur KH A. Ghazalie Masroeri.
Ia menuturkan, untuk menentukan secara pasti awal Ramadhan, NU akan menyelenggarakan pengamatan hilal di seluruh Indonesia yakni di 90 titik strategis dengan menugaskan 110 pelaksana rukyat bersertifikat nasional yang akan melakukan rukyat bersama para alim ulama, ahli hisab, ahli astronomi, ahli fikih dan warga nahdliyin setempat.
Menurut dia, laporan hasil rukyat dilaporkan pada posko Lajnah Falakiyah di kantor PBNU Lt 4, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, dan kemudian akan disampaikan di sidang itsbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada hari yang sama (8/7).
Setelah Sidang Itsbat di Kementerian Agama menetapkan awal bulan, kata dia, barulah kemudian NU melakukan Ikhbar atau pengumuman resmi mengenai awal Ramadhan 1434 H.
Menurut dia, hasil hisab penyerasian yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah PBNU untuk awal Ramadhan 1434 H di markas Jakarta sebagaimana dimuat dalam almanak PBNU tahun 2013 menyebutkan: Ijtima’ atau konjungsi akan terjadi pada Senin (8/7) pukul 14:15:13 WIB, tinggi hilal saat dilakukan pengamatan 0o21’45” dengan posisi miring ke selatan, hilal akan berada di ufuk selama 3 menit 16 detik.
"Sesuai dengan kriteria imkanurrukyat, maka menurut prediksi hisab NU bahwa awal Ramadhan 1434 H akan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013," tutur KH A. Ghazalie Masroeri.
Ia menuturkan, untuk menentukan secara pasti awal Ramadhan, NU akan menyelenggarakan pengamatan hilal di seluruh Indonesia yakni di 90 titik strategis dengan menugaskan 110 pelaksana rukyat bersertifikat nasional yang akan melakukan rukyat bersama para alim ulama, ahli hisab, ahli astronomi, ahli fikih dan warga nahdliyin setempat.
Menurut dia, laporan hasil rukyat dilaporkan pada posko Lajnah Falakiyah di kantor PBNU Lt 4, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, dan kemudian akan disampaikan di sidang itsbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada hari yang sama (8/7).
Setelah Sidang Itsbat di Kementerian Agama menetapkan awal bulan, kata dia, barulah kemudian NU melakukan Ikhbar atau pengumuman resmi mengenai awal Ramadhan 1434 H.
Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 9 Juli 2013.
Sumber: ROL
0 komentar: