Rabu, 10 Juli 2013

Para Jurnalis Aljazeera Rame-rame Mengundurkan Diri karena Aljazeera Kerap Lakukan Pembohongan Publik

KAIRO - Konflik di Mesir tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Masing-masing kubu baik yang pro maupun yang kontra tetap pada pendiriannya. Sekarang ini, justru kondisi sedikit berubah menjadi perseteruan antara kubu Ikhwanul Musimin melawan institusi Militer, dengan rakyat sipil sebagai tumbalnya.

Perseteruan tersebut tidak hanya terbatas pada perang fisik, namun sudah menjadi perang opini dan media. Baru-baru ini para jurnalis dan koresponden Aljazeera di Mesir rame-rame mengundurkan diri. Mereka menentang pihak Aljazeera karena dianggap turut andil dalam aksi provokasi rakyat Mesir agar terjadi perang saudara di Mesir. Para jurnalis dan koresponden yang semuanya merupakan warga Mesir tersebut tidak rela dengan progam-progam yang disajikan oleh pihak Aljazeera yang provokatif tersebut.

Mereka mengatakan bahwa Aljazeera kerap melakukan pembohongan publik dalam pemberitaannya terkait kondisi Mesir saat ini. Mereka yang memutuskan untuk mengundurkan diri adalah Fatimah Nabil, Ala’ Ayyuthi, Hatim Farid, Dina Musa, Karim Mahmud, Hujaj Salamah, dan Hasan Abdul Ghafar. Hujaj Salamah mengatakan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri dari koresponden Aljazeera bagian wilayah Luxor itu dia ambil setelah pihak Aljazeera terus-menerus memprovokasi terjadinya pertumpahan darah di Mesir, utamanya terkait pemberitaan bohong  tragedi berdarah di Mabes Paspamres (Garda Republik) di Kairo. 

Menurutnya juga, Aljazeera telah melakukan provokasi untuk menentang Militer dan melakukan pembohongan publik terkait kondisi para demonstran pro Morsi di bilangan Rabeah el-Adaweyah. (elwathan/ms/mosleminfo.com/islambalikpapan.com)

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: