Senin, 24 Juni 2013

Seorang Pemuda Kafirkan Ulama Saudi Setelah Pulang dari ‘Jihad’ di Suriah

SAUDI - Perang saudara di Suriah yang semula hanya melibatkan rezim Bashar Asad dan kalangan oposisi, kini semakin melebar. Disinyalir, rezim Bashar mendapatkan dukungan militer dari Hizbullah, sedangkan oposisi lebih dahulu mendapatkan dukungan dari Hamas/Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi. Bantuan militer oposisi semakin bertambah semenjak Amerika memimpin pertemuan 11 negara pendukung oposisi di Dhoha, Qatar.

Tidak hanya negara-negara pro oposisi Suriah yang bergerak memberi dukungan, sebagian ulama Sunni juga giat menggelorakan ‘jihad’ ke Suriah. Diantara yang paling gencar adalah Syekh Yusuf Al-Qardhawi dan Syekh Muhammad Arifi, seorang ulama Saudi yang baru-baru ini ceramah umum menggelorakan semangat jihad rakyat Mesir di Kairo.

Namun, seruan jihad ke Suriah itu pun menyisakan cerita negatif. Syekh Syarif Hatim bin Arif al-Auni, seorang pakar ilmu hadis, dan mantan anggota MPR Saudi Arabia menceritakan di dalam akun pribadinya di facebook bahwa beliau mendapatkan sepucuk surat sejak beberapa minggu lalu. Surat ini ditulis oleh seorang wanita. Di dalam surat tersebut, si wanita menceritakan bahwa keponakannya pergi berjihad ke Suriah, dan pulang lagi setelah dua bulan karena kedua orang tuanya sangat merindukannya. Persoalannya, setelah pulang, dia benci sekali kepada masyarakat dan mengafirkan kaum muslimin, khususnya para ulama dan pemerintah Saudi Arabia.

“Wanita tersebut meminta agar saya memberi nasehat kepada pemuda tersebut. Lantas saya memberinya nomor telepon salah seorang murid saya, seorang dosen yang tinggal di daerahnya. Saya minta kepada murid saya agar berdialog dengan pemuda tadi dan mengoreksi cara pandangnya,” jelas Syekh al-Auni dalam akun facebooknya.

“Begitulah fenomena Afghanistan terulang kembali di Suriah!! Jangan katakan bahwa ini adalah problem individu. Karena kita semua mengetahui bahwa seruan jihad sektarian (Sunni-Syiah) saat ini merupakan faktor pembangkit jihad para pemuda secara umum. Orang yang pergi berperang dengan ‘seruan jihad sektarian’ ini, pasti akan berada di bawah komando sektarian juga. Perang sektarian di Suriah saat ini dikomandoi oleh Al-Qaedah dan kelompok-kelompok semisalnya. Oleh karena itu, pemuda yang ikut perang di Suriah, akan kembali ke daerahnya dengan cara berpikir takfiri (suka mengafirkan), menghalalkan membunuh orang lain, dan menebarkan fitnah (kekacauan) di tengah masyarakat,” lanjut Syekh al-Auni. (imm)

Sumber: Mosleminfo

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: