INTERNASIONAL - Dewan Tinggi Mesir untuk Urusan Islam mengirimkan ribuan koleksi
manuskrip keislaman yang ada di dalam negerinya ke Turki. Manuskrip
tersebut akan diperbaiki dan digitalisasi di Istanbul, Turki.
Sebagaimana dilansir kantor berita Akhbar al-Alam (10/6), pengiriman ribuan manuskrip ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama antara Dewan Tinggi Mesir untuk Urusan Keislaman dengan Biro Kerjasama Budaya Turki.
Kebanyakan dari koleksi manuskrip tersebut berusia lebih dari 500 tahun. Beberapa di antaranya berasal dari zaman pemerintahan Turki-Utsmani di Mesir. Mesir pernah menjadi wilayah bagian (provinsi) kekaisaran Turki-Utsmani selama 3,5 abad lamanya (awal abad ke-16 hingga awal abad ke-19 M).
Di antara koleksi manuskrip tersebut terdapat beberapa naskah manuskrip yang terhitung langka, semisal Kitab al-Mukhtarat min as-Syi'r al-'Arabi (1207 M), al-Ballaghah al-'Arabiyyah (1625 M), Ushul al-Fiqh (1745 M), al-Fiqh al-Hanafi (1638 M) dan al-Fiqh as-Syafi'i (1369 M).
Turki termasuk salah satu negara yang memiliki tradisi perawatan manuskrip dengan baik, utamanya manuskrip-manuskrip Islam. Manusrip-manuskrip tersebut tersimpan dalam perpustakaan atau museum dan dapat diakses oleh publik. Diantara salah satu lembaga Turki yang konsern terhadap perawatan manuskrip adalah IRCICA yang terdapat di Istanbul. (Ahmad Syifa/nuon)
Sebagaimana dilansir kantor berita Akhbar al-Alam (10/6), pengiriman ribuan manuskrip ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama antara Dewan Tinggi Mesir untuk Urusan Keislaman dengan Biro Kerjasama Budaya Turki.
Kebanyakan dari koleksi manuskrip tersebut berusia lebih dari 500 tahun. Beberapa di antaranya berasal dari zaman pemerintahan Turki-Utsmani di Mesir. Mesir pernah menjadi wilayah bagian (provinsi) kekaisaran Turki-Utsmani selama 3,5 abad lamanya (awal abad ke-16 hingga awal abad ke-19 M).
Di antara koleksi manuskrip tersebut terdapat beberapa naskah manuskrip yang terhitung langka, semisal Kitab al-Mukhtarat min as-Syi'r al-'Arabi (1207 M), al-Ballaghah al-'Arabiyyah (1625 M), Ushul al-Fiqh (1745 M), al-Fiqh al-Hanafi (1638 M) dan al-Fiqh as-Syafi'i (1369 M).
Turki termasuk salah satu negara yang memiliki tradisi perawatan manuskrip dengan baik, utamanya manuskrip-manuskrip Islam. Manusrip-manuskrip tersebut tersimpan dalam perpustakaan atau museum dan dapat diakses oleh publik. Diantara salah satu lembaga Turki yang konsern terhadap perawatan manuskrip adalah IRCICA yang terdapat di Istanbul. (Ahmad Syifa/nuon)
0 komentar: