JAKARTA - Polisi memiliki alasan sendiri hingga mengeluarkan tembakan yang
berakibat terduga teroris Nudin alias Bondan tewas dalam penyergapan
kemarin di Poso. Polri berdalih, penembakan terhadap Nudin sudah sesuai
aturan.
"Penggunaan senjata itu sudah ada aturan yang baku dan sasaran jelas. Sebenarnya kita tidak mau memberikan tembakan. Tapi kalau dirasa perlu pasti akan dilakukan," kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Rianto, di Gedung Divisi Humas, Jalan Senjaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).
Upaya penembakan terhadap sasaran seperti yang dilakukan kemarin dalam penyergapan Nudin adalah untuk mengamankan kondisi keamanan yang lebih besar.
Nudin tewas kemarin saat tim gabungan Densus 88/Antiteror dan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berupaya menyergapnya. Terduga teror yang disebut-sebut pemasok logistik untuk buron teroris Santoso dan terlibat sejumlah perampokan pimpinan Abu Roban ini, ditembak setelah aparat membuntutinya keluar dari wilayah Kayamanya dan hendak menuju ke Jalan Pulau Irian, Tanah Runtuh, Poso Kota.
Versi kepolisian, Nudin membahayakan karena melakukan perlawanan dengan menembakan pistol ke arah aparat. Alhasil, aparat melumpuhkan Nudin saat itu juga. Ditemukan sepucuk pistol dan enam peluru dari Nudin.
Pasca penembakan itu, sebagian warga Poso marah dan melakukan pemblokiran jalan serta merusak beberapa fasilitas umum.
"Tadi malam berhasil dinetralisir dan sekarang kondusif," kata Agus
"Penggunaan senjata itu sudah ada aturan yang baku dan sasaran jelas. Sebenarnya kita tidak mau memberikan tembakan. Tapi kalau dirasa perlu pasti akan dilakukan," kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Rianto, di Gedung Divisi Humas, Jalan Senjaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).
Upaya penembakan terhadap sasaran seperti yang dilakukan kemarin dalam penyergapan Nudin adalah untuk mengamankan kondisi keamanan yang lebih besar.
Nudin tewas kemarin saat tim gabungan Densus 88/Antiteror dan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berupaya menyergapnya. Terduga teror yang disebut-sebut pemasok logistik untuk buron teroris Santoso dan terlibat sejumlah perampokan pimpinan Abu Roban ini, ditembak setelah aparat membuntutinya keluar dari wilayah Kayamanya dan hendak menuju ke Jalan Pulau Irian, Tanah Runtuh, Poso Kota.
Versi kepolisian, Nudin membahayakan karena melakukan perlawanan dengan menembakan pistol ke arah aparat. Alhasil, aparat melumpuhkan Nudin saat itu juga. Ditemukan sepucuk pistol dan enam peluru dari Nudin.
Pasca penembakan itu, sebagian warga Poso marah dan melakukan pemblokiran jalan serta merusak beberapa fasilitas umum.
"Tadi malam berhasil dinetralisir dan sekarang kondusif," kata Agus
Sumber: Detik
0 komentar: