KAIRO - Para insan media dan jurnalis Mesir mengeluhkan akan
tekanan politik yang dilakukan oleh para politisi Ikhwanul Muslimin (IM)
yang merupakan rezim berkuasa di Mesir saat ini. Banyaknya media di
Mesir yang mengkritisi rezim IM saat ini, membuat pihak IM kolaps,
sehingga menggunakan kekuasaan untuk mengancam para insan media.
Rabu,
26/6/2013 kemarin terjadi perselisihan sengit antara salah seorang
jurnalis senior Mesir Mahmud Sa’ad dan pihak televisi tempat dia
bekerja. Pihak televisi menghentikan secara sepihak progam yang biasa
dia bawakan hingga tanggal 30 Juni, karena progam tersebut dipandang
telah menyerang Presiden Morsi dan Jamaah Ikhwanul Muslimin. Hal ini
membuat Mahmud Sa’ad mengancam untuk keluar dari stasiun televisi yang
bersangkutan, jika pihak televisi tidak menarik keputusannya.
“Ini
adalah era paling buruk dalam sejarah jurnalistik Mesir, karena para
tokoh Ikhwanul Muslimin ikut campur dalam politisasi media massa,” tegas
Muhammad Hasan al-Banna, editor senior harian al-Akhbar.
Pihak
IM dan sayap politiknya Partai Hurriyah wa ‘Adalah, acap kali
mengeluarkan cacian terhadap para insan media yang dianggap berpihak
kepada kalangan oposisi. Mereka juga menuduh bahwa media bertanggung
jawab atas memanasnya situasi di Mesir saat ini, karena selalu
memberitakan keburukan pemerintah, tanpa mengimbanginya dengan hal-hal
positif yang dilakukan oleh pemerintah. Sebelumnya DR. Muhammad Badi’
Mursyid ‘Aam (pimpinan tertinggi) Jamaah Ikhwanul Muslimin menyatakan
bahwa para insan media adalah seperti para penyihir Fir’aun.
Muhammad
Hasan al-Banna menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Ketua Editor Harian al-Akhbar, sebagai bentuk protes atas kondisi yang
dia sebut “kondisi terburuk yang pernah dialami media Mesir” setelah
para tokoh IM ikut campur dalam politisasi media.
Al-Banna
menegaskan bahwa sikapnya tersebut dia ambil setelah mengetahui bahwa
Ikhwanul Muslimin adalah sebab utama semua krisis yang terjadi di Mesir
saat ini. Dia juga menegaskan bahwa IM telah gagal dalam mengatur
negara. “Hari ini saya mengundurkan diri dari jabatan saya ketua editor,
karena saya menolak berbagai tekanan dari siapa pun, utamanya dari
orang-orang yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin,” tutup al-Banna.
(aaswt/imm)
Sumber: Mosleminfo
0 komentar: