Jumat, 28 Juni 2013

Para Insan Media Mesir Alami Tekanan dari Rezim Ikhwanul Muslimin

KAIRO - Para insan media dan jurnalis Mesir mengeluhkan akan tekanan politik yang dilakukan oleh para politisi Ikhwanul Muslimin (IM) yang merupakan rezim berkuasa di Mesir saat ini. Banyaknya media di Mesir yang mengkritisi rezim IM saat ini, membuat pihak IM kolaps, sehingga menggunakan kekuasaan untuk mengancam para insan media.

Rabu, 26/6/2013 kemarin terjadi perselisihan sengit antara salah seorang jurnalis senior Mesir Mahmud Sa’ad dan pihak televisi tempat dia bekerja. Pihak televisi menghentikan secara sepihak progam yang biasa dia bawakan hingga tanggal 30 Juni, karena progam tersebut dipandang telah menyerang Presiden Morsi dan Jamaah Ikhwanul Muslimin. Hal ini membuat Mahmud Sa’ad mengancam untuk keluar dari stasiun televisi yang bersangkutan, jika pihak televisi tidak menarik keputusannya.

“Ini adalah era paling buruk dalam sejarah jurnalistik Mesir, karena para tokoh Ikhwanul Muslimin ikut campur dalam politisasi media massa,” tegas Muhammad Hasan al-Banna, editor senior harian al-Akhbar.

Pihak IM dan sayap politiknya Partai Hurriyah wa ‘Adalah, acap kali mengeluarkan cacian terhadap para insan media yang dianggap berpihak kepada kalangan oposisi. Mereka juga menuduh bahwa media bertanggung jawab atas memanasnya situasi di Mesir saat ini, karena selalu memberitakan keburukan pemerintah, tanpa mengimbanginya dengan hal-hal positif yang dilakukan oleh pemerintah. Sebelumnya DR. Muhammad Badi’ Mursyid ‘Aam (pimpinan tertinggi) Jamaah Ikhwanul Muslimin menyatakan bahwa para insan media adalah seperti para penyihir Fir’aun.

Muhammad Hasan al-Banna menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Editor Harian al-Akhbar, sebagai bentuk protes atas kondisi yang dia sebut “kondisi terburuk yang pernah dialami media Mesir” setelah para tokoh IM ikut campur dalam politisasi media.

Al-Banna menegaskan bahwa sikapnya tersebut dia ambil setelah mengetahui bahwa Ikhwanul Muslimin adalah sebab utama semua krisis yang terjadi di Mesir saat ini. Dia juga menegaskan bahwa IM telah gagal dalam mengatur negara. “Hari ini saya mengundurkan diri dari jabatan saya ketua editor, karena saya menolak berbagai tekanan dari siapa pun, utamanya dari orang-orang yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin,” tutup al-Banna. (aaswt/imm)

Sumber: Mosleminfo

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: