WAWANCARA - Agresi Zionis Israel terhadap Palestina sudah berlangsung puluhan
tahun, namun tidak kunjung selesai sampai hari ini. Bungkamnya para
pemimpin Arab dan perpecahan yang terjadi di tengah umat Islam adalah
faktor utama akan hal itu. Bahkan beberapa bulan terakhir ini, Zionis
Israel semakin berani untuk menodai kesucian al-Quds dan masjid
al-Aqsha. Untuk memotret kondisi Palestina dari dalam, mingguan Shout
Al-Azhar, media resmi Al-Azhar Kairo Mesir, berhasil mewawancarai Imam
dan Khatib masjid al-Aqsha Dr. Yusuf Jumah Salamah secara eksklusif.
Berikut wawancara tersebut yang berhasil dialihbahasakan oleh Tim
Redaksi Mosleminfo:
A: Akhir-akhir ini para penjajah dan
para pemukim ekstrim Yahudi meningkatkan agresinya terhadap al-Quds
(Yerusalem) dan masjid al-Aqsha, bagaimana menurut pandangan Anda?
B:
Semua orang sudah tahu bahwa beberapa bulan terakhir ini otoritas
penjajah Israel dan para pemukim Yahudi meningkatkan agresinya terhadap
masjid al-Aqsha secara khusus, dan kota al-Quds secara umum. Setiap
harinya, terjadi pelanggaran dan penodaan terhadap masjid al-Aqsha.
Mereka masuk melalui pintu Magharibah (barat) dan dilindungi oleh
tentara Israel. Pelanggaran dan penodaan yang terjadi berulang kali
terhadap masjid al-Aqsha ini merupakan satu episode dari rencana Israel
untuk yahudisasi kota al-Quds dan mendirikan Haikal Sulaiman yang mereka klaim pernah ada, sebagai pengganti dari masjid al-Aqsha.
Dan
kami selalu tekankan bahwa kota al-Quds adalah milik Palestina, bangsa
Arab dan umat Islam. Oleh karena itu, semua wajib menjaganya dari segala
bentuk gangguan yang mengancam keamanannya, serta identitas arab dan
islamnya. Kami tegaskan juga bahwa segala upaya Israel tidak akan pernah
berhasil untuk mengubah fakta-fakta yang sudah ada, juga upayanya
menghancurkan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di kota al-Quds.
A:
Setelah penjajah Israel mencegah umat Islam untuk melaksanakan shalat
di masjid al-Aqsha pada waktu-waktu ibadah kaum Yahudi, apakah ini
berarti bahwa masjid al-Aqsha telah dibagi menjadi dua dari sisi tempat
dan waktu penggunaannya?
B: Otoritas penjajah Israel
terus berusaha untuk menguasai masjid al-Aqsha sejak mereka menguasai
kota al-Quds. Perdana Menteri Israel sebelumnya telah meminta agar
masjid al-Aqsha dibagi menjadi dua, baik tempat maupun waktu
penggunaannya, sebagaimana yang terjadi pada masjid al-Ibrahimi.
Kepolisian Israel telah benar-benar menjalankan rencana mereka untuk
membagi waktu penggunaan masjid al-Aqsha. Hal itu mereka lakukan dengan
cara memberikan kesempatan kepada seluruh organisasi Yahudi dan kaum
Yahudi pendatang untuk memasuki masjid al-Aqsha dalam jumlah besar,
khususnya pada pagi hari. Sebaliknya, mereka memperketat dan mempersulit
proses masuk ke masjid al-Aqsha bagi penduduk setempat, orang-orang
yang ingin melakukan shalat di dalamnya dan para penuntut ilmu. Hal itu
mereka lakukan dengan cara memberlakukan batasan usia tertentu untuk
perizinan masuk ke masjid al-Aqsha, meminta identitas mereka dan
melakukan penahanan terhadap mereka.
A: Kota al-Quds telah
diserang secara membabi buta oleh para konglomerat Yahudi dan Asosiasi
Pemukiman Yahudi dalam rangka menguasai seluruh properti yang ada di
wilayah al-Quds. Bagaimana pendapat Anda?
B: Otoritas
Israel dan Asosiasi Pemukiman Yahudi terus berusaha dengan sekuat tenaga
untuk menguasai seluruh wilayah Palestina, khususnya kota al-Quds, dan
secara khusus wilayah sekitar masjid al-Aqsha. Mereka telah merampas
ribuan meter tanah, properti dan tempat tinggal penduduk Palestina
dengan dalih adanya undang-undang tentang kepemilikan orang-orang yang
tidak ada. Otoritas penjajah juga melakukan berbagai usaha dan cara
untuk menguasai properti-properti Palestina di sekitar masjid al-Aqsha.
Rakyat al-Quds tidak membiarkan hal itu dan melawan usaha para penjajah
tersebut. Mereka melawan berbagai ancaman dari penjajah, sebagaimana
mereka juga menolak janji-janji ganti rugi dari mereka. Sikap seorang
wanita al-Quds, Ummu Kamil al-Kurd, yang menolak jutaan dolar agar
meninggalkan rumahnya tentu masih hangat dalam ingatan kita. Di belakang
skenario ini, para penjajah memiliki tujuan untuk menguasai jantung
wilayah bersejarah di kota al-Quds, sehingga mereka dapat menguasai
masjid al-Aqsha dan kota al-Quds.
A: Apa cara yang tepat untuk mendukung para penduduk al-Quds dan para pejuang di al-Aqsha?
B:
Kota al-Quds merupakan tempat yang berada di dalam hati satu setengah
milyar penduduk Muslim dunia dan jutaan umat Kristiani di berbagai
tempat. Oleh karena itu, merupakan kewajiban agama dan peradaban bagi
mereka semua, untuk mempertahankan kota suci ini, serta berusaha dengan
sekuat tenaga untuk membebaskannya dari penjajah. Bukan membiarkannya
begitu saja menjadi sasaran empuk bagi serangan gencar otoritas Israel.
Agar dukungan negara-negara Arab dan umat Islam lebih efektif, mempunyai
pengaruh dan dapat meningkatkan semangat orang-orang yang bertahan di
al-Quds, harus dilakukan upaya untuk mengokohkan mereka di kota mereka
dengan membuat proyek-proyek perumahan untuk mereka dan mendukung
berbagai lembaga mereka yang ada di dalam kota al-Quds yang bergerak di
dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, ekonomi dan
kesehatan.
A: Bagaimana seorang Muslim biasa yang ada di
berbagai belahan dunia dapat mendukung al-Aqsa dan apa nilai dari
dukungan tersebut?
B: Rasulullah Shallallahu `alaihi wa
Sallam ditanya oleh Maimunah, sebagaimana disebutkan di dalam hadis
riwayat Ahmad, “Wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang Baitul Maqdis
dan apa kedudukannya.” Rasulullah Shallallahu `alaihi wa Sallam
menjawab, “Ia adalah tanah tempat dikumpulkan dan digiringnya manusia ke
tempat hisab. Datangilah ia dan shalatlah di dalamnya, karena
sesungguhnya shalat di dalamnya seperti salat seribu kali shalat di
tempat lain.” Lalu seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana
dengan orang Arab dan Muslim yang tidak dapat mendatanginya?” Beliau
menjawab, “Kirimlah minyak untuk menyalakan lampu-lampu di sana, karena
orang yang mengirimkan minyak ke sana seperti orang yang mendatanginya.”
Maka
penulis dapat berkontribusi dengan tulisannya, penyair berkontribusi
dengan syair-syairnya dan seterusnya, mereka semua seperti mujahid.
Karena Palestina bukan milik rakyat Palestina sendiri, akan tetapi milik
rakyat Palestina, bangsa Arab dan seluruh kaum Muslimin. Dan orang yang
memiliki sesuatu tentu wajib menjaga miliknya tersebut.
A:
Tidakkah Anda melihat bahwa ketika terjadi perpecahan di dalam tubuh
rakyat Palestina, Israel mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan
semua rencananya tanpa adanya hambatan dan perlawanan?
B:
Israel memanfaatkan perpecahan rakyat Palestina dan kebungkaman
negara-negara Arab untuk melaksanakan semua rencananya. Israel juga
memanfaatkan konspirasi internasional untuk kepentingan tersebut. Dan
sebagaimana yang mereka katakan, “Israel adalah dari sungai Nil sampai
sungai Eufrat”, maka mereka tidak berhenti hanya di Palestina, namun
mereka memandang Palestina adalah ujung senjata bagi mereka.
A: Sejauh mana pengaruh perpecahan rakyat Palestina bagi permasalahan al-Quds?
B:
Rakyat Palestina sangat memerlukan persatuan dan sikap saling
mengasihi, solidaritas dan kerjasama serta penyatuan kekuatan dan
penyatuan kata, khususnya dalam kondisi sulit yang sedang dihadapi
rakyat Palestina saat ini. Dalam kondisi seperti ini seluruh hati rakyat
Palestina tertuju kepada Bangsa Arab, yaitu para pemimpin Arab dan
Islam di negara-negara Arab, khususnya di Kairo.
Rakyat Palestina
berharap para pemimpin negara-negara Arab berusaha dengan segala
kemampuannya untuk memperbaiki hubungan berbagai faksi di dalam tubuh
rakyat Palestina yang retak. Dan semua itu berlandaskan keyakinan dan
harapan kepada Allah, bahwa Dia akan menyatukan rakyat kami dan memberi
taufik kepada para pemimpinnya untuk menyatukan barisan, mengakhiri
perpecahan dan melupakan luka lama, lalu membuka lembaran baru dengan
saling menghormati dan menghargai agar kita kembali seperti dahulu;
senantiasa dalam persatuan.
A: Karena banyaknya peristiwa
yang terjadi di Palestina, sebagian dari kita terpancing kepeduliannya
dalam beberapa waktu saja, kemudian lupa dengan berbagai peristiwa
tersebut, sampai kejadian itu terulang lagi. Bagaimana cara menyembuhkan
penyakit ini, sehingga permasalahan al-Quds selalu di dalam hati kita
dan tidak sekedar kepedulian yang bersifat temporal?
B:
Sesungguhnya ikatan hubungan kedua bangsa; Arab dan Islam dengan al-Quds
dan Palestina adalah ikatan keyakinan dan bukan sekedar ikatan
emosional, musiman dan temporal. Karena peristiwa Isra adalah salah satu
mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi wa Sallam, dan keyakinan
terhadap mukjizat tersebut adalah bagian dari akidah Islam.
Dan
sudah maklum adanya bahwa Palestina secara umum, dan al-Quds secara
khusus, mempunyai posisi yang tinggi dan suci karena adanya masjid
al-Aqsha; kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra Nabinya –Shallallah
`alaihi wa Sallam-. Jadi masjid al-Aqsha bagi umat Islam adalah kiblat
pertama, masjid kedua di bumi dan Tanah Haram ketiga setelah kedua Tanah
Haram.
A: Menurut pandangan Anda, apa yang wajib dilakukan oleh para ulama saat ini untuk al-Aqsa dan Palestina?
B:
Para ulama, pemimpin, intelektual dan cendekiawan wajib bersatu dalam
mendukung revolusi di dunia Arab saat ini. Karena, musuh-musuh umat
Islam dari barat dan timur, melancarkan berbagai upaya untuk mencuri
buah dari revolusi ini demi kepentingan mereka.
Berbagai peristiwa
dan perubahan yang terjadi di negara-negara Arab seharusnya memiliki
pengaruh yang nyata dalam mendukung al-Quds dan penduduknya dalam
menghadapi kekejaman Israel. Karena kami sangat yakin bahwa masalah
al-Quds dan tempat-tempat suci umat Islam lainnya adalah masalah bersama
bangsa Arab dan umat Islam. Dan kemenangan bangsa Arab akan mempercepat
penyelamatan kota suci ini dari cengkeraman penjajah.
Bangsa
Palestina akan tetap berada di tanah mereka, tertanam kokoh di atasnya
dan tidak akan meninggalkannya, apapun konspirasi yang dilancarkan
Israel. Pembebasan Palestina, al-Quds, Masjid al-Aqsa dan realisasi
harapan bangsa Palestina untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri,
membutuhkan kerja keras dari bangsa Arab dan Kaum Muslimin secara umum,
dan dari para ulama, pemimpin dan orang-orang yang peduli secara khusus.
Diharapkan mereka mempersiapkan kader umat dengan pendidikan, agama dan
akhlak yang tinggi. Juga mengintensifkan peran para ulama dan para
cendekiawan dalam proses reformasi yang sedang berlangsung di
negara-negara Arab. Diharapkan mereka juga bersungguh-sungguh dalam
mengarahkan energi para pemuda yang berapi-api untuk masalah Palestina
dengan tujuan agar mereka mendukung dan berusaha untuk membebaskan
al-Quds dan Masjid al-Aqsa.
A: Israel mengumumkan
kekhawatirannya terhadap apa yang terjadi di negara-negara Arab. Dan
Anda sangat paham dengan kekejaman penjajah Israel dan pemikiran mereka.
Apa sebenarnya yang bisa dilakukan oleh tentara penjajah untuk meredam
semangat revolusi di dunia Arab ini?
B: Apa yang terjadi
di beberapa negara Arab seperti revolusi besar dari kalangan pemuda yang
terus berusaha untuk menciptakan perubahan positif terhadap kondisi
Arab yang memilukan, membuat seluruh musuh bangsa Arab dan Islam di
berbagai belahan dunia, khususnya penjajah Israel, sangat ketakutan dan
sangat khawatir dengan apa yang terjadi di pentas Arab saat ini.
Mereka
takut naiknya para pemimpin yang kuat, dapat dipercaya dan peduli
dengan maslahat umat ke kursi pemerintahan negara-negara Arab yang
dilanda revolusi. Karena, revolusi ini dengan izin Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan menjadi pertanda buruk bagi musuh-musuh umat Islam, seperti
orang-orang Yahudi dan yang lainnya. Jika bangsa Arab terbebas dari
belenggu, kezaliman dan kediktatoran, maka ia akan berjuang untuk
membebaskan tempat-tempat sucinya. Dan sekali lagi, Masjid al-Aqsa bukan
milik rakyat rang Palestina saja, tetapi ia merupakan bagian dari
akidah setiap orang Arab dan Muslim, karena al-Aqsa adalah tempat akhir
dari perjalanan Isra dan pintu bumi menuju langit dalam peristiwa
Mikraj.
A: Sikap al-Azhar terhadap permasalahan Palestina
akhir-akhir ini, apakah untuk memenuhi keinginan semua warga Palestina
dan Kaum Muslimin di Dunia?
B: Saya ingin menyampaikan
pesan kepada Imam Agung Syaikh al-Azhar Dr. Ahmad Thayyib. Saya
sampaikan kepada beliau, “Sesungguhnya pesan Anda telah sampai. Dan
seruan Anda agar rakyat Palestina bersatu mendapat sambutan hangat dari
rakyat Palestina dan umat Islam. Juga mendapat sambutan hangat dari
berbagai faksi nasional dan Islam yang sangat menghormati al-Azhar.
Kami, bukan hanya di Palestina saja, bahkan di seluruh dunia Islam,
sangat menghargai peran al-Azhar dalam bidang keilmuan dan pendidikan.
Kami menghargai semua ulamanya dan usahanya menyatukan seluruh ulama
umat ini.
A: Al-Quds adalah warisan bersejarah umat
manusia yang menyatukan umat Muslim dan umat Kristiani. Apa sebenarnya
kerugian yang dialami oleh umat Kristiani akibat rencana Zionis dan apa
perlawanan umat Kristiani terhadap hal itu?
B:
Tempat-tempat suci umat Kristiani ada di Palestina, yang paling utama
adalah gereja Kebangkitan (al-Qiyamah) dan juga gereja Kelahiran
(al-Mahd). Ketika Zionis membombardir Masjid Umar bin Khattab dengan
tank-tank mereka di kota Betlehem, mereka juga membombardir gereja
al-Mahd. Dan ketika mereka menghalangi umat Islam untuk shalat di masjid
al-Aqsha, mereka juga menghalangi umat Kristiani untuk beribadah di
gereja Kebangkitan di Gaza. Begitu juga pesawat-pesawat Zionis Israel
yang menghancurkan masjid-masjid di Gaza, juga menghancurkan gereja
Evangelical.
Israel tidak membedakan antara Muslim dan Kristiani.
Dan kami; umat Islam dan Kristiani, bersatu dalam perlawanan dan kami
juga bersama sebagai satu bangsa yang hidup di atas satu tanah. Oleh
karena itu saya menyeru kepada seluruh umat Kristiani di seluruh dunia,
sebagaimana saya telah menyeru seluruh umat Islam, bahwa tanah dan
tempat yang tersuci kalian dalam bahaya besar. Zionis telah menodai
tempat-tempat suci kalian dan menyita berbagai properti wakaf kalian di
Palestina. Oleh karena itu, wajib bagi kalian wahai umat Kristiani,
untuk menghalangi serangan dan upaya penghancuran yang menodai tempat
yang paling kalian sucikan. Sesungguhnya Sayyiduna Isa `Alaihissalam
yang risalahnya diimani oleh kami, umat Islam, dilahirkan dan tumbuh di
Palestina. Ibunya yang suci, Sayyidah Maryam, juga hidup di sana. Maka
kalian wajib menjaga tempat-tempat suci kalian tersebut dan melakukan
segala upaya untuk mengembalikannya seperti semula.
Dan bagi siapa
saja yang ingin melihat kehidupan yang saling toleran, kebersamaan,
saling mencintai dan persaudaraan, maka lihatlah semua itu di Palestina
dan di al-Quds. Dan inilah bentuk realisasi dari perjanjian yang dibuat
oleh Umar bin Khattab dengan Patrick Sophronius. (www.mosleminfo.com)
0 komentar: