BALIKPAPAN- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Balikpapan , Hery
Misnoto menegaskan, siswa Balikpapan yang akan menjadi peserta ujian
nasional (UN) mulai Kamis (18/4) besok, jangan mudah percaya akan
tawaran kunci soal oleh beberapa oknum. Hery menegaskan demikian karena
mulai munculnya isu adanya kunci soal untuk ujian nasional.
"Soal tidak bisa bocor, karena ada 20 paket dan memiliki barcode. Jadi,
tidak ada kunci soal yang bocor. Kalaupun ada, itu menyesatkan," terang
Hery Misnoto kepada Balikpapan Pos, Selasa (16/4).
Lanjut kepala Disdik yang menggantikan Syahrumsyah Setia ini, adanya
tawaran kunci soal bukan hanya menyesatkan tetapi jua sangat menganggu
konsentrasi siswa dalam persiapan belajar.
Ia menerangkan, bagaimana soal bisa bocor kalau pengamanannya dilakukan
dengan ketat mulai dari saat soal di cetak, dikemas hingga
didistribusikan. Bukan hanya itu, jumlah paket yang semakin banyak
sampai 20 paket dan sistem pengamanan barcode jelas semakin sulit
terjadi kebocoran.
"Meski di daerah sudah ada yang ujian, tetapi tetap soal tidak sama,
karena setiap paketnya berbeda. Juga ada barcode-nya, itu pun hanya bisa
diketahui oleh pengawas dari Unmul saja," beber Hery.
Ia juga berharap guru dan orangtua terus memotivasi dan menjaga
kestabilan kondisi anak jelang UN. Heri mengingatkan demikian, lantaran
kestabilan anak saat ini sangat penting berdasarkan hasil try out dan
Pra UN yang sangat memuaskan. "Saat ini, siswa harus lebih fokus
belajar. Jangan terganggu masalah teknis seperti keterlambatan soal dan
adanya isu kunci soal yang beredar," terang Hery.
Hery mengakui untuk tahun ini, banyaknya jumlah paket memang sedikit
menyulitkan anak jika dibanding dengan tahun lalu yang hanya 5 paket
soal untuk SMA/SMA/MA. Meski sulit bagi siswa, mantan Kabid Perumahan
DTKP dan sekretaris Bappeda ini, mengakui tetap optimis hasil maksimal
akan diraih 7.526 siswanya.
"Kita optimis jika berdasarkan hasil try out dan Pra UN. Pra UN lalu
merupakan kisi-kisi dari ujian nasional saat ini. Jadi, anak hanya perlu
kembali mengingat saja, makanya kita ingatkan fokus belajar," ujarnya.
Untuk menambah jam belajar, siswa harus mengurangi kegiatan dan
aktivitas anak jelang UN, seperti menonton televisi dan hal lainnya.
"Saat ujian nanti, siswa sudah harus di ruang ujian pukul 07.15 dan
pelaksanaan mulai pukul 07.30. Dengan jadwal tersebut, siswa harus
mengatur sebaik mungkin persiapannya. Mulai dari salat subuh, kembali
belajar, sarapan hingga perjalanan menuju ke sekolah," pungkasnya.(rus/balikpapanpos.co.id)
0 komentar: