Kamis, 18 April 2013

Kepala Disdik Kota Balikpapan Hery Misnoto: Jangan Percaya Tawaran Kunci Jawaban

BALIKPAPAN- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Balikpapan , Hery Misnoto menegaskan, siswa Balikpapan yang akan menjadi peserta ujian nasional (UN) mulai Kamis (18/4) besok, jangan mudah percaya akan tawaran kunci soal oleh beberapa oknum. Hery menegaskan demikian karena mulai munculnya isu adanya kunci soal untuk ujian nasional.

"Soal tidak bisa bocor, karena ada 20 paket dan memiliki barcode. Jadi, tidak ada kunci soal yang bocor. Kalaupun ada, itu menyesatkan," terang Hery Misnoto kepada Balikpapan Pos, Selasa (16/4).

Lanjut kepala Disdik yang menggantikan Syahrumsyah Setia ini, adanya tawaran kunci soal bukan hanya menyesatkan tetapi jua sangat menganggu konsentrasi siswa dalam persiapan belajar.

Ia menerangkan, bagaimana soal bisa bocor kalau pengamanannya dilakukan dengan ketat mulai dari saat soal di cetak, dikemas hingga didistribusikan. Bukan hanya itu, jumlah paket yang semakin banyak sampai 20 paket dan sistem pengamanan barcode jelas semakin sulit terjadi kebocoran.

"Meski di daerah sudah ada yang ujian, tetapi tetap soal tidak sama, karena setiap paketnya berbeda. Juga ada barcode-nya, itu pun hanya bisa diketahui oleh pengawas dari Unmul saja," beber Hery.

Ia juga berharap guru dan orangtua terus memotivasi dan menjaga kestabilan kondisi anak jelang UN. Heri mengingatkan demikian, lantaran kestabilan anak saat ini sangat penting berdasarkan hasil try out dan Pra UN yang sangat memuaskan. "Saat ini, siswa harus lebih fokus belajar. Jangan terganggu masalah teknis seperti keterlambatan soal dan adanya isu kunci soal yang beredar," terang Hery.

Hery mengakui untuk tahun ini, banyaknya jumlah paket memang sedikit menyulitkan anak jika dibanding dengan tahun lalu yang hanya 5 paket soal untuk SMA/SMA/MA. Meski sulit bagi siswa, mantan Kabid Perumahan DTKP dan sekretaris Bappeda ini, mengakui tetap optimis hasil maksimal akan diraih 7.526 siswanya.

"Kita optimis jika berdasarkan hasil try out dan Pra UN. Pra UN lalu merupakan kisi-kisi dari ujian nasional saat ini. Jadi, anak hanya perlu kembali mengingat saja, makanya kita ingatkan fokus belajar," ujarnya.

Untuk menambah jam belajar, siswa harus mengurangi kegiatan dan aktivitas anak jelang UN, seperti menonton televisi dan hal lainnya. "Saat ujian nanti, siswa sudah harus di ruang ujian pukul 07.15 dan pelaksanaan mulai pukul 07.30. Dengan jadwal tersebut, siswa harus mengatur sebaik mungkin persiapannya. Mulai dari salat subuh, kembali belajar, sarapan hingga perjalanan menuju ke sekolah," pungkasnya.(rus/balikpapanpos.co.id)

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.

0 komentar: