Maula Abdus Salam Masyisy Al Alami adalah seorang sufi yang hidup
pada masa pemerintahan dinasti Muwahiddin. Ia lahir di Kampung Jbel
La'lam wilayah Arouss Maroko dekat Tanger pada tahun 1140-1227 Masehi
atau setara dengan 559-626 Hijriyah.
Pada abad kedua belas sampai abad ketiga belas, ia berhijrah ke Jbel La'lam , sebelah selatan kota Tangier Ibu kota perekonomian Maroko saat ini, di mana ia di makamkan disana sampai sekarang.
Masyisy adalah bahasa berber yang berarti 'kucing kecil',panggilan ini diberikan oleh ayahnya waktu Ia masih kecil. Ia termasuk seorang Syarif keturunan dari Maula Idris pendiri kerajaan Idrisiyah di Fes yang bersambung nasabnya ke Sayyidina Hasan.
Saat masih kecil ,Ia pernah nyantri kepada Guru guru Quran di Kampungnya ,belau telah hafal Alquran pada usia 12 tahun dengan qira’ah sab’ahnya.Lalu belajar fiqih mazhab Maliki di Taza, kapada Sidi Salem dari kabilah Bani Yusuf dan Sidi Ahmed al-Hajj Aqatran Asalani dari kabilah Bani Abraj. Dan kemudian berguru thoriqot kepada Abu Madyan(Sidi Abu Madyan Shuayb al-Ghawt (w 594/1179), selah seorang guru besar Tarekat Sufi di Maroko.
Setelah Nyantri kebeberapa guru ,ia pindah ke Sebta untuk bergabung kebarisan mujahidin untuk berperang ,sembari mengajar Alquran anak anak kecil di masjid masjid.
Sampai pada Akhirnya, ia mengabdikan dua puluh tahun terakhir dari hidupnya untuk ibadah dan bertafakur dipuncak Jabal al-Alam (Bukit Bendera),dan disinlah Syeh Abul Hassan Shadhili (w. 656/1241) mengaji kepadanya. Syekh Abu Hasan Syadhili adalah murid semata wayang dari Syeh Ibnu Masyisy.
Ia memiliki karya berbentuk tulisan yang berupa buku kumpulan refleksi tentang kehidupan beragama dan politik pada masanya ,serta pidato terkenal Nabi Muhammad (Kitab tasilya) yang ditulis ulang dan dikomentari oleh Syeh Ahmad ibn Ajiba (1747-1809),seorang ulama besar Maroko Abad 18. Selain itu, Ia adalah penulis dari sholawat indah dan keramat yang sangat terkenal, yaitu Sholawat Masyisyiyah yang sering diwiridkan dipesantren pesantren Nusantara.
Di Maroko ,sholawat ini masih lestari dan sering dibacakan secara berjama’ah di masjid masjid, zawiyah sufiyah sampai seringkali terdengar di radio radio kerajaan. Dan ini adalah upaya baik Kerajaan Maroko dalam melestarikan karya ulama’ agar tidak tergerus masa ,sekaligus upaya pengingat masyarakat untuk selalu bersholawat ,dan salam kepada Junjungan Kanjeng Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wasallam.
Berikut redaksinya:
Pada abad kedua belas sampai abad ketiga belas, ia berhijrah ke Jbel La'lam , sebelah selatan kota Tangier Ibu kota perekonomian Maroko saat ini, di mana ia di makamkan disana sampai sekarang.
Masyisy adalah bahasa berber yang berarti 'kucing kecil',panggilan ini diberikan oleh ayahnya waktu Ia masih kecil. Ia termasuk seorang Syarif keturunan dari Maula Idris pendiri kerajaan Idrisiyah di Fes yang bersambung nasabnya ke Sayyidina Hasan.
Saat masih kecil ,Ia pernah nyantri kepada Guru guru Quran di Kampungnya ,belau telah hafal Alquran pada usia 12 tahun dengan qira’ah sab’ahnya.Lalu belajar fiqih mazhab Maliki di Taza, kapada Sidi Salem dari kabilah Bani Yusuf dan Sidi Ahmed al-Hajj Aqatran Asalani dari kabilah Bani Abraj. Dan kemudian berguru thoriqot kepada Abu Madyan(Sidi Abu Madyan Shuayb al-Ghawt (w 594/1179), selah seorang guru besar Tarekat Sufi di Maroko.
Setelah Nyantri kebeberapa guru ,ia pindah ke Sebta untuk bergabung kebarisan mujahidin untuk berperang ,sembari mengajar Alquran anak anak kecil di masjid masjid.
Sampai pada Akhirnya, ia mengabdikan dua puluh tahun terakhir dari hidupnya untuk ibadah dan bertafakur dipuncak Jabal al-Alam (Bukit Bendera),dan disinlah Syeh Abul Hassan Shadhili (w. 656/1241) mengaji kepadanya. Syekh Abu Hasan Syadhili adalah murid semata wayang dari Syeh Ibnu Masyisy.
Ia memiliki karya berbentuk tulisan yang berupa buku kumpulan refleksi tentang kehidupan beragama dan politik pada masanya ,serta pidato terkenal Nabi Muhammad (Kitab tasilya) yang ditulis ulang dan dikomentari oleh Syeh Ahmad ibn Ajiba (1747-1809),seorang ulama besar Maroko Abad 18. Selain itu, Ia adalah penulis dari sholawat indah dan keramat yang sangat terkenal, yaitu Sholawat Masyisyiyah yang sering diwiridkan dipesantren pesantren Nusantara.
Di Maroko ,sholawat ini masih lestari dan sering dibacakan secara berjama’ah di masjid masjid, zawiyah sufiyah sampai seringkali terdengar di radio radio kerajaan. Dan ini adalah upaya baik Kerajaan Maroko dalam melestarikan karya ulama’ agar tidak tergerus masa ,sekaligus upaya pengingat masyarakat untuk selalu bersholawat ,dan salam kepada Junjungan Kanjeng Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wasallam.
Berikut redaksinya:
أللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَنْ مِنْهُ انْشَقَّتِ اْلاَسْرَارُ.وَانْفَلَقَتِ اْلاَنْوَارُ. وَفِيْهِ ارْتَقَتِ الْحَقَائِقُ. وَتَنَزَّلَتْ عُلُوْمُ أدَمَ فَأَعْجَزَ الْخَلاَئِقَ.وَلَهُ تَضَاءَلَتِ الْفُهُوْمُ فَلَمْ يُدْرِكْهُ مِنَّا سَابِقٌ وَلاَ لاَحِقٌ. فَرِيَاضُ الْمَلَكُوْتِ بِزَهْرِ جَمَالِهِ مُوْنِقَةٌ. وَحِيَاضُ الْجَبَرُوْتِ بِفَيْضِ أَنْوَارِهِ مُتَدَفِّقَةٌ. وَلاَ شَيْئَ إِلاَّ وَهُوَ بِهِ مَنُوْطٌ. إِذْ لَوْ لاَ الْوَاسِطَةُ لَذَهَبَ كَمَا قِيْلَ الْمَوْسُوْطُ. صَلاَةً تَلِيْقُ بِكَ مِنْكَ إِلَيْهِ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ. أللَّهُمَّ إِنَّهُ سِرُّكَ الْجَامِعُ الدَّالُّ عَلَيْكَ. وَحِجَابُكَ اْلاَعْظَمُ الْقَائِمُ بَيْنَ يَدَيْكَ. أللَّهُمَّ أَلْحِقْنِى بِنَسَبِهِ. وَحَقِّقْنِى بِحَسَبِهِ. وَعَرِّفْنِى إِيَّاهُ مَعْرِفَةً أَسْلَمُ بِهَا مِنْ مَوَارِدِ الْجَهْلِ. وَأَكْرَعُ بِهَا مِنْ مَوَارِدِ الْفَضْلِ. وَاحْمِلْنِى عَلَى سَبِيْلِهِ إِلَى حَضْرَتِكَ. حَمْلاً مَحْفُوْفًا بِنُصْرَتِكَ. وَاقْذِفْ بِى عَلَى الْبَاطِلِ فَأَدْمَغَهُ. وَزُجَّ بِى فِي بِحَارِ اْلأَحَدِيَّةِ. وَانْشُلْنِى مِنْ أَوْحَالِ التَّوْحِيْدِ.وَأَغْرِقْنِى فِي عَيْنِ بَحْرِ الْوَحْدَةِ. حَتَّى لاَ أَرَى وَلاَ أَسْمَعَ وَلاَ أَجِدَ وَلاَ أُحِسَّ إِلاَّ بِهَا. وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ الْحِجَابَ اْلاَعْظَمَ حَيَاةَ رُوْحِيْ وَرُوْحَهُ سِرَّ حَقِيْقَتِى وَحَقِيْقَتَهُ جَامِعَ عَوَالِمِى بِتَحْقِيْقِ الْحَقِّ اْلأَوَّلِ.يَاأَوَّلُ يَاآَخِرُ يَاظَاهِرُ يَابَاطِنُ,إِسْمَعْ نِدَائِى بِمَا سَمِعْتَ بِهِ نِدَاءً عَبْدِكَ زَكَرِيَّا .وَانْصُرْنِى بِكَ لَكَ.وَأَيِّدْنِى بِكَ لَكَ. وَاجْمَعْ بَيْنِى وَبَيْنَكَ. وَحُلْ بَيْنِى وَبَيْنَ غَيْرِكَ. الله,الله, الله.إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ. رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ. يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
Foto: Makam Syekh Abdus Salam Masyisy
Muhammad Nurul Alim
Mahasiswa universitas Imam Nafie ,Tanger Maroko, Bendahara PCINU Maroko