MADINATULIMAN.COM - Berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan 20 Juli sebagai awal Ramadan 1433 Hijriah, kalangan Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu sidang isbat bersama pemerintah yang dijadwalkan 19 Juli.
"NU bersama ormas Islam lainnya menunggu ketetapan bersama pemerintah mengawali puasa Ramadan 1433 H nanti," kata Ketua Lajnah Falakiah PBNU KH Ghozali Masrurie menjawab Media Indonesia di Jakarta, Rabu (4/7).
Menurut Ghozali, melalui sidang isbat itu akan diputuskan dengan melihat hasil rukyat apakah hasil observasi pada 29 Syaban malam. "Bila terlihat hilal, maka tanggal 20 Juli kita berpuasa. Tetapi bila tidak terlihat hilal, maka tanggal 21 Juli kita berpuasa," ungkapnya.
Namun, lanjut dia, awal puasa mungkin akan jatuh pada 21 Juli. Pasalnya, hilal masih belum terlihat pada tanggal tersebut. Terhadap kemungkinan perbedaan dengan Muhammadiyah, menurut dia, itu sudah menjadi hal biasa.
"Selama ini walau terjadi perbedaan kita tetap baik dan rukun," cetusnya.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan pada sidang isbat 19 Juli, potensi perbedaan awal puasa Ramadan tetap akan terjadi. Namun, ia yakin bila terjadi perbedaan umat sudah dewasa menyikapinya. (Bay/OL-15)
Sumber : Mediaindonesia.com
yang 2013 ketetapannya sudah kluar ap belum ya..??
BalasHapus