Indonesia adalah warisan para pendiri bangsa, mari kita jaga, kita rawat dan kita pelihara. Demikian disampaikan oleh Ustadz NU Balikpapan Ust. Endang M. Jailani dalam akun media sosial miliknya. (12/8/2018)
Menurut ustadz asal Sunda tersebut, perbedaan dalam hidup merupakan hal biasa, seperti halnya selera terhadap makanan, pasangan bahkan selera didalam memilih pemimpin. Ia mengajak umat Islam agar saling menghormati meskipun berbeda. Baginya, siapapun silahkan menentukan pilihannya namun tanpa ada saling membenci dan mencaci terhadap orang lain.
“Berbeda adalah yg biasa dalam hidup ini, berbeda selera makan, selera pasangan bahkan selera memilih pemimpin. Mari hormati yg berbeda dengan kita. Silahkan memilih tanpa harus saling membenci & mencaci.”, lanjut Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Balikpapan itu.
Dalam pandangannya, dalam pemilihan pemimpin di Indonesia tidak ada kata menang maupun kalah karena yang menang adalah rakyat dan bangsa.
“Tidak ada yang menang dan yang kalah. Karena yang menang adalah rakyat dan bangsa Indonesia.”, tutur Ketua LDNU Balikpapan tersebut.
Ust. Endang mengingatkan bahwa persatuan, kerukunan dan persaudaraan merupakan aset terbesar bagi bangsa Indonesia.
“Aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan. Jangan sampai hanya karena berbeda pilihan Bupati, pilihan Walikota, Pilihan Gubernur dan pilihan Presiden kita jadi tidak rukun dan saling menjatuhkan satu sama lain. 2019 Tetap NKRI.”, jelas ustadz yang terkenal ramah penuh senyuman tersebut.
Ia juga mengajak agar masyarakat mengawal keberlangsungan pemilihan presiden (Pilpres) dengan damai dan kondusif.
“Kawal Pilpres 2019 dengan damai dan kondusif”, pungkasnya.
Sumber : Madinatuliman
0 komentar: