WASHINGTON - Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan pasukan khusus AS melatih
oposisi Suriah dalam beberapa bulan sebelum Presiden Barack Obama
mengumumkan rencana distribusi senjata ke mereka. Pasukan oposisi
dilatih untuk menggunakan senjata anti-tank dan anti-serangan udara
oleh CIA.
Seperti dilapokan Los Angeles Times, Sabtu (22/6/2013), senjata-senjata pertahanan itu dibawa AS dari Yordania dan Turki pada 2012. Mereka pun menggelar kursus pelatihan perang untuk pasukan oposisi itu.
Dalam dua pekan, sekira 20 hingga 45 pasukan oposisi memulai latihannya. Latihan tersebut dilakukan di wilayah padang pasir di selatan Yordania.
Meski demikian, CIA dan Gedung Putih masih menolak untuk berkomentar mengenai klaim itu. Los Angeles Times juga tidak menyebutkan nama sumber yang mengatakan laporan ini. Mereka hanya mengutip pernyataan salah satu komandan pasukan oposisi.
Suratkabar Negeri Paman Sam itu juga memaparkan, pasukan oposisi Suriah dilatih untuk menggunakan senjata anti-tank buatan Rusia yang memiliki tiga model. Sarana komunikasi para pasukan itu juga disediakan oleh AS.
Sejauh ini, fraksi oposisi dijanjikan sebuah senjata anti-tank dan beberapa senjata lainnya. Namun pengiriman senjata itu akan memakan waktu berbulan-bulan, karena harus masuk ke Qatar, Arab Saudi, dan beberapa negara Arab lainnya. (AUL/okezone)
Seperti dilapokan Los Angeles Times, Sabtu (22/6/2013), senjata-senjata pertahanan itu dibawa AS dari Yordania dan Turki pada 2012. Mereka pun menggelar kursus pelatihan perang untuk pasukan oposisi itu.
Dalam dua pekan, sekira 20 hingga 45 pasukan oposisi memulai latihannya. Latihan tersebut dilakukan di wilayah padang pasir di selatan Yordania.
Meski demikian, CIA dan Gedung Putih masih menolak untuk berkomentar mengenai klaim itu. Los Angeles Times juga tidak menyebutkan nama sumber yang mengatakan laporan ini. Mereka hanya mengutip pernyataan salah satu komandan pasukan oposisi.
Suratkabar Negeri Paman Sam itu juga memaparkan, pasukan oposisi Suriah dilatih untuk menggunakan senjata anti-tank buatan Rusia yang memiliki tiga model. Sarana komunikasi para pasukan itu juga disediakan oleh AS.
Sejauh ini, fraksi oposisi dijanjikan sebuah senjata anti-tank dan beberapa senjata lainnya. Namun pengiriman senjata itu akan memakan waktu berbulan-bulan, karena harus masuk ke Qatar, Arab Saudi, dan beberapa negara Arab lainnya. (AUL/okezone)
0 komentar: