BALIKPAPAN - Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih
dan sehat serta teratur, Jumat (26/4) kemarin, Bintara pembina keamanan
dan ketertiban masyarakat (Babinkantibmas) bersama dengan Bintara
pembina desa (babinsa) serta Satuan polisi pamong praja (satpol PP)
melakukan razia bagi pedagang kaki lima yang ada di wilayah Pandan Sari
belakang Bank Danamon.
Razia tersebut yang juga turut dibantu pihak Keluragan Margasari,
digelar di RT 19. Tujuannya, untuk menertibkan kebersihan lingkungan
pertokoan dan kenyamanan pengguna jalan serta mengurangi kesemrawutan,
kekumuhan yang mengurangi keindahan tatanan kota. Hal tersebut
diungkapkan Babikantibmas kelurahan Edy kepada Balikpapan Pos.
“Iya kita melakukan razia bagi PKL yang ada dibelakang Bank Danamon RT
19, semua itu untuk menjaga agar lingkungan tampak indah dipandang mata
tanpa adanya penghalang seperti para pedagang yang berjualan ditempat
tersebut,” katanya.
Ditambahkannya , dengan adanya pedagang kaki lima yang berjualan tidak
beraturan akan menampakkan suasana kekumuhan serta semrawut . Apalagi
Margasari mendapatkan juara satu dalam penilaian perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di komplek pertokoan di RT 19
Margasari Balikpapan Barat JUGA diwarnai aksi isak tangis sejumlah
pedagang kaki lima. Selain itu sempat ada aksi protes dari pedagang
kepada petugas.
Perempuan bernama Farida Muara ini tidak terima ketika lapak tempatnya
berjualan mulai dibongkar petugas Satpol PP. Namun usahanya sia-sia,
akhirnya Farida hanya basa pasrah menyaksikan barang dagangan dan
lapaknya dibongkar petugas.
Protes juga dilakukan pedagang kaki lima lainnya yang mendapati
lapaknya mulai dibongkar petugas. Namun banyaknya anggota Satpol PP
membuat sang pedagang tidak dapat berbuat banyak.Mereka hanya merelakan
tempat jualan tersebut diangkut oleh mobil patrol.
Sementara itu, Lurah Margasari Kusnano SE mengatakan bahwa, pihaknya
sudah memberikan surat peringatan kepada para pedagang kaki lima untuk
segera pindah dari lokasi tersebut. Karena laporan dari ketua RT 19
Indro yang menyatakan bahwa tempat tersebut sudah dicat menggunakan dana
pribadi, sia-sia semuanya kalau tertutupi dengan PKL.
“Laporan dari ketua RT 19 Indro menyatakan kalau pot yang berada di
sepanjang jalan sudah dicat menggunakan dana pribadi sehingga sayang
kalau tidak kelihatan karena tertutupi oleh jualan PKL yang mangkal di
sekitar wilayah tersebut,” imbuh Kusnano.
Selain menertibkan lapak milik pedagang kaki lima, petugas juga
menertibkan sejumlah barang dagangan dari sejumlah toko yang sudah
berada pada kawasan yang dinilai menganggu ketertiban pengguna jalan
raya. (bp-13)
Foto Ilustrasi: Google
Sumber: Balikpapan Pos
0 komentar: