Sabtu, 05 Januari 2013

Ikatan Guru Pesantren Salafiyah (IGS) Ada Di Subang

NASIONAL - Pendidikan Pesantren Salafiyah adalah sistem pendidikan di Indonesia yang pertamakali lahir di Indonesia hal ini diakui oleh mayoritas warga Indonesia, namun sampai saat ini Pemerintah masih belum memperhatikan secara serius atas keberadaan pendidikan salafiyah itu.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Guru Salafiyah (IGS, red)  Kabupaten Subang, Kiyai.Mujahid Jum'at (4/1/2013)

"Tidak perhatianya pemerintah terhadap dunia pesantren bisa dilihat dari masih jauhnya kesejahteraan para guru-guru di Podok Pesantren serta sarana dan prasarana pesantren juga masih minim," ujar Mujahid.

Padahal, tambah Mujahid tidak sedikit tokoh-tokoh besar di Indonesia yang terlahir dari dunia pesantren seperti Presiden Republik Indonesia ke IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Hasyim Muzadi dan masih banayk tokoh-tokoh lainya.

"Bahkan di Kabupaten Subang sendiri tidak sedikit jebolan pesantren yang memberikan kontribusi besar untuk pembangunan Subang, seperti KH Musfieq Amrullah, KH Nawawi dan masih banyak yang lainya," ucapnya.

Oleh karena itu, harusnya pemerintah bisa lebih memahami dan menyadari akan peran besar itu, caranya dengan lebih memperhatikan kesejahteraan para guru-guru serta lebih memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan ala Pesantren.

"Bisa dibayangkan jumlah Pesantren yang terdaftar dan teregistrasi di Kementerian Agama (Kemenag, red) di Kabupaten Subang mencapai 338 pesantren, belum lagi yang belum teregistrasi. Ini artinya pendidikan ala Pesantren sangat potensial secara sumberdaya manusianya," ujarnya.

Karena itu Mujahid meyakini kalau pemerintah bisa mengelola dengan baik Pesantren yang ada, maka kebutuhan sumber daya manusia yang siap memberikan kontribusi untuk Subang semakin banyak.

"Hasil SDM yang digodok di Pesantren, mempunyai karakter kuat terutama yang berkaitan dengan etika dan moral. Hari ini kita lihat tidak sedikit para pejabat pemerintah yang mengambil uang rakyat atau biasa disebut korupsi, sebenarnya itu disebabkan karena menatal yang tidak terlatih, kalau untuk para alumni Pesantren lebih terjaga atas hal-hal negatif seperti itu," terangnya.
Lebih lanjut Mujahid menambahkan, di Kabupaten Subang sudah terbentuk Ikatan Guru Salafiyah, dan ini menjadi potensi untuk bisa terus mengembangkan dunia Pesantren di Kabupaten Subang.

"Organisasi ini adalah jembatan untuk bisa menyampaikan aspirasi para guru Pesantren dan menggodok masalah-masalah kekinian dalam sudut pandang religius (agamis, red). Mulai dari permasalahan sosial sampai kepemimpinan," tembahnya.

Saat disinggung mengenai akan diselenggarakanya Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Bupati Kabupaten Subang, Mujahid menyampaikan, siapapun yang menjadi pemimpin di Jawa Barat dan Kabupaten Subang, harus memperhatikan Pesantren.

"Bagi Kami mudah saja, siapapun yang siap dan bisa memperhatikan dunia Pesantren itu yang layak menjadi pemimpin, karena hal lain pasti akan mengikuti, mulai dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan yang lainya," pungkasnya


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Zaenal Mutaqin

SHARE THIS

Author:

Situs Berita Islam Balipapan merupakan situs yang memberitakan tentang dunia Islam dan umat Islam, berbagi informasi dan menyemarakkan dakwah / syiar Islamiyah.