BALIKPAPAN - Di tengah perayaan Natal dan Tahun Baru, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan meminta warga jangan merasa khawatir terhadap sejumlah teror maupun aksi terorisme. Sebab, Balikpapan diklaim daerah yang masih bebas teroris.
Demikian diungkapkan Ketua Umum FKUB Balikpapan, H Abdul Muis, Senin (24/12/2012). Menurutnya, perayaan Natal merupakan kegiatan religius yang melambangkan wujud cinta kasih dalam suasana kebahagiaan. Karena itu, tidak ada salahnya jika masyarakat menyambutnya secara gembira.
"Perayaan ini kan cuma datang sekali setahun, jadi tidak ada salahnya jika kita turut berbagi. Mudah-mudahan dengan berbagi kebahagiaan itu kita bisa lebih meningkatkan kesalehan sosial," ungkapnya.
Dari 650.000 lebih jumlah penduduk Balikpapan, kata Muis, hampir seluruhnya merupakan penganut agama. Dengan rincian penganut agama Islam sekitar 560.000, Protestan 42.000, Katolik 11.000, Budha 6.000, Hindu 2.000, dan sisanya penganut Konghucu dan lainnya.
"Konteks masyarakat kita yang agamis ini harus dijaga sebaik mungkin. Tentu ini butuh keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat sendiri. Makanya, masyarakat juga jangan mudah terpancing ketika ada isu yang menyebar lewat SMS atau pesan berantai. Sebaiknya, informasikan hal itu kepada pihak berwenang," tandasnya.
Penulis : Syaiful Syafar
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : Tribun Kaltim
Demikian diungkapkan Ketua Umum FKUB Balikpapan, H Abdul Muis, Senin (24/12/2012). Menurutnya, perayaan Natal merupakan kegiatan religius yang melambangkan wujud cinta kasih dalam suasana kebahagiaan. Karena itu, tidak ada salahnya jika masyarakat menyambutnya secara gembira.
"Perayaan ini kan cuma datang sekali setahun, jadi tidak ada salahnya jika kita turut berbagi. Mudah-mudahan dengan berbagi kebahagiaan itu kita bisa lebih meningkatkan kesalehan sosial," ungkapnya.
Dari 650.000 lebih jumlah penduduk Balikpapan, kata Muis, hampir seluruhnya merupakan penganut agama. Dengan rincian penganut agama Islam sekitar 560.000, Protestan 42.000, Katolik 11.000, Budha 6.000, Hindu 2.000, dan sisanya penganut Konghucu dan lainnya.
"Konteks masyarakat kita yang agamis ini harus dijaga sebaik mungkin. Tentu ini butuh keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat sendiri. Makanya, masyarakat juga jangan mudah terpancing ketika ada isu yang menyebar lewat SMS atau pesan berantai. Sebaiknya, informasikan hal itu kepada pihak berwenang," tandasnya.
Penulis : Syaiful Syafar
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : Tribun Kaltim